Menyulam dengan Benang (Embroidery)
Teknik dasar menyulam berikutny adalah menyulam dengan benang. Perbedaannya
tidak hanya pada bahan yang digunakan tapi juga pola yang diberikan. Berikut
penjelasan menyulam dengan benang:
1. Cross-stitch / Tusuk Silang
Teknik dasar menyulam tusuk silang atau disebut dengan cross-stitch adalah
pembagian pertama menyulam. Pola menyulam dilakukan dengan cara menusukkan
benang yang dengan cara menyilang membentuk huruf X. Tusuk silang juga sering
dimulai dengan hanya menggunakan tusukan menyilang. Bahan lain yang digunakan
untuk sulam tusuk silang umumnya adalah benang linen, katun, atau benang
sintetik lainnya.
2. Crewel / Krewel
Teknik dasar menyulam krewel menggunakan bahan yang berbeda dengan tusuk
silang. Krewel menggunakan benang wol sebagai bahan dasar untuk menyulam. Pola
krewel sama dengan pola tusuk silang. Krewel terkenal pada jaman tahun 1700an
dan periode 1960 hingga 1980 di Amerika.
3. Tapestry
Merupakan sulaman dalam ukuran yang besar. Teknik dasar menyulam tapestry
pada umumnya mempunyai desain yang kompleks dan sangat beragam. Berukuran
sangat besar hingga bisa digantung pada tembok bila ingin dipajang.
Memulai sulaman dibutuhkan beberapa persiapan diantara lain adalah alat dan
bahan, serta pengetahuan teknik dasar menyulam. Alat-alat yang dibutuhkan untuk
memulai sulaman dengan benang yaitu:
·
Referensi
Bagi pemula, lebih baik menggunakan referensi sebagai panduan dasarnya.
Referensi bisa jadi dari gambar yang dibuat sendiri, gambar yang terdapat pada
suatu majalah, buku, dan media lainnya. Bila ingin contoh referensi yang lebih
baik lagi maka anda bisa mencari buku sulam atau kruissteek yang berwarna. Pada
buku tersebut akan terkumpul semua sulaman lengkap berdasarkan warna-warna
benang yang dibutuhkan untuk membentuk gambar menjadi indah.
·
Pembidang / Ram
Menyulam membutuhkan ketelitian dan dilakukan dalam waktu lama. Cincin
sulam atau sering disebut Ram dan Pembidang, membantu untuk menahan posisi
tapestry. Bagian cincin ganda pada ram terbuat dari bahan-bahan seperti kayu,
logam, plastik untuk menjadi pegangannya. Ram akan menjepit kain sehingga tidak
pindah-pindah. Ram tersedia dalam ukuran yang kecil dan besar. Penggunaan ram
tidak diharuskan, tapi akan membantu bila digunakan.
·
Gunting
Alat untuk memotong benang diperlukan apabila telah selesai menyulam. Alat
memotong tersebut diantara lainnya adalah gunting, cutter, dan pisau.
Penggunaan gunting lebih dianjurkan karena ukuran benang yang kecil dan lebih
aman dibanding pisau dan cutter. Semua jenis gunting dapat menjadi gunting yang
baik, akan tetapi lebih dianjurkan apabila gunting tersebut kecil dan tajam.
Tujuannya adalah melindungi tangan dan dapat menggunting dengan lebih presisi.
·
Jarum sulam
Memilih jarum sulam sangat penting untuk memulai tapestry. Setiap teknik
dasar tapestry membutuhkan jarum yang berbeda. Jarum tersebut dibedakan
berdasarkan ukuran dari jarumnya. Jarum yang dijual di Indonesia terdapat dari
nomor 13 sampai 26. Semakin besar nomor tersebut, maka semakin kecil ukuran
jarumnya. Bagi pemula yang dianjurkan untuk menggunakan ukuran 13.
Setelah selesai mengurus kebutuhan alat, perlu diperhatikan bahan benang
yang digunakan. Bahan yang dapat digunakan untuk menyulam, yaitu:
·
Wol
Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat sulaman. Wol memiliki bahan
yang halus dan mempunyai serabut yang tinggi. Terdapat beberapa jenis wol,
diantaranya adalah:
·
Wol Krewel : yaitu benang wol yang terbaik yang dapat digunakan untuk
membuat tapestry. Benang tersebut mempunyai nama lain yaitu benang kinlon.
Penggunaan krewel cocok untuk membuat sulaman dalam bentuk besar.
·
Wol Tapestry : yaitu jenis wol yang mempunyai panjang 13.8 meter untuk
setiap gulungannya. Jenis benang ini sering digunakan untuk membentuk sulaman
bentuk sedang. Contohnya adalah sarung buku, hiasan dinding, dan lain-lain.
·
Wol Rug : yaitu jenis wol yang berukuran kecil dan halus. Setiap
gulungnya mempunyai panjang 6 meter. Sulaman yang sangat halus ini membuatnya
tidak sekuat wol yang lain. Sering dipakai sebagai bahan untuk membuat sulaman
hiasan.
·
Linen
Benang linen mempunyai bentuk yang tipis dan kencang. Mempunyai kekuatan
yang kuat dan sehingga tidak mereggang. Sulaman akan tergolong jadi
cross-stitching apabila menggunakan bahan linen.
·
Katun
Benang katun mempunyai tesktur yang halus dan lembut. Katun dapat menyerap
air dan tidak cepat panas. Penggunaan katun sering digunakan untuk membuat
sulaman seperti syal atau sweater.
·
Kain
Penggunaan kain strimin adalah sebagai fondasi, digunakan untuk sulaman
berjeneis tapestry. Ciri-ciri kain strimin adalah bahannya yang cukup lentur
dan mempunyai lubang-lubang pada kainnya. Lubang dari kain strimin bervariasi,
ada yang rapat dan ada yang renggang. Kain yang renggang lebih baik digunakan
untuk tipe karya yang berukuran besar. Strimin berlubang rapat lebih baik
digunakan untuk membuat karya ukuran kecil. Pemilihan rapat renggang
dipengaruhi oleh penglihatan pengamat. Semakin padat karya tersebut maka
semakin baik dilihat. Selain kain strimin dapat menggunakan baju atau bahan
lainnya sebagai pondasi.
0 komentar:
Posting Komentar