Rabu, 14 Juni 2017

Jenis - Jenis Sulaman dengan Benang



Menyulam dengan Benang (Embroidery)
Teknik dasar menyulam berikutny adalah menyulam dengan benang. Perbedaannya tidak hanya pada bahan yang digunakan tapi juga pola yang diberikan. Berikut penjelasan menyulam dengan benang:
1. Cross-stitch / Tusuk Silang
Teknik dasar menyulam tusuk silang atau disebut dengan cross-stitch adalah pembagian pertama menyulam. Pola menyulam dilakukan dengan cara menusukkan benang yang dengan cara menyilang membentuk huruf X. Tusuk silang juga sering dimulai dengan hanya menggunakan tusukan menyilang. Bahan lain yang digunakan untuk sulam tusuk silang umumnya adalah benang linen, katun, atau benang sintetik lainnya.
2. Crewel / Krewel
Teknik dasar menyulam krewel menggunakan bahan yang berbeda dengan tusuk silang. Krewel menggunakan benang wol sebagai bahan dasar untuk menyulam. Pola krewel sama dengan pola tusuk silang. Krewel terkenal pada jaman tahun 1700an dan periode 1960 hingga 1980 di Amerika.
3. Tapestry
Merupakan sulaman dalam ukuran yang besar. Teknik dasar menyulam tapestry pada umumnya mempunyai desain yang kompleks dan sangat beragam. Berukuran sangat besar hingga bisa digantung pada tembok bila ingin dipajang.
Memulai sulaman dibutuhkan beberapa persiapan diantara lain adalah alat dan bahan, serta pengetahuan teknik dasar menyulam. Alat-alat yang dibutuhkan untuk memulai sulaman dengan benang yaitu:
·         Referensi
Bagi pemula, lebih baik menggunakan referensi sebagai panduan dasarnya. Referensi bisa jadi dari gambar yang dibuat sendiri, gambar yang terdapat pada suatu majalah, buku, dan media lainnya. Bila ingin contoh referensi yang lebih baik lagi maka anda bisa mencari buku sulam atau kruissteek yang berwarna. Pada buku tersebut akan terkumpul semua sulaman lengkap berdasarkan warna-warna benang yang dibutuhkan untuk membentuk gambar menjadi indah.
·         Pembidang / Ram
Menyulam membutuhkan ketelitian dan dilakukan dalam waktu lama. Cincin sulam atau sering disebut Ram dan Pembidang, membantu untuk menahan posisi tapestry. Bagian cincin ganda pada ram terbuat dari bahan-bahan seperti kayu, logam, plastik untuk menjadi pegangannya. Ram akan menjepit kain sehingga tidak pindah-pindah. Ram tersedia dalam ukuran yang kecil dan besar. Penggunaan ram tidak diharuskan, tapi akan membantu bila digunakan.
·         Gunting
Alat untuk memotong benang diperlukan apabila telah selesai menyulam. Alat memotong tersebut diantara lainnya adalah gunting, cutter, dan pisau. Penggunaan gunting lebih dianjurkan karena ukuran benang yang kecil dan lebih aman dibanding pisau dan cutter. Semua jenis gunting dapat menjadi gunting yang baik, akan tetapi lebih dianjurkan apabila gunting tersebut kecil dan tajam. Tujuannya adalah melindungi tangan dan dapat menggunting dengan lebih presisi.
·         Jarum sulam
Memilih jarum sulam sangat penting untuk memulai tapestry. Setiap teknik dasar tapestry membutuhkan jarum yang berbeda. Jarum tersebut dibedakan berdasarkan ukuran dari jarumnya. Jarum yang dijual di Indonesia terdapat dari nomor 13 sampai 26. Semakin besar nomor tersebut, maka semakin kecil ukuran jarumnya. Bagi pemula yang dianjurkan untuk menggunakan ukuran 13.
Setelah selesai mengurus kebutuhan alat, perlu diperhatikan bahan benang yang digunakan. Bahan yang dapat digunakan untuk menyulam, yaitu:
·         Wol
Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat sulaman. Wol memiliki bahan yang halus dan mempunyai serabut yang tinggi. Terdapat beberapa jenis wol, diantaranya adalah:
·         Wol Krewel : yaitu benang wol yang terbaik yang dapat digunakan untuk membuat tapestry. Benang tersebut mempunyai nama lain yaitu benang kinlon. Penggunaan krewel cocok untuk membuat sulaman dalam bentuk besar.
·         Wol Tapestry : yaitu jenis wol yang mempunyai panjang 13.8 meter untuk setiap gulungannya. Jenis benang ini sering digunakan untuk membentuk sulaman bentuk sedang. Contohnya adalah sarung buku, hiasan dinding, dan lain-lain.
·         Wol Rug : yaitu jenis wol yang berukuran kecil dan halus. Setiap gulungnya mempunyai panjang 6 meter. Sulaman yang sangat halus ini membuatnya tidak sekuat wol yang lain. Sering dipakai sebagai bahan untuk membuat sulaman hiasan.
·         Linen
Benang linen mempunyai bentuk yang tipis dan kencang. Mempunyai kekuatan yang kuat dan sehingga tidak mereggang. Sulaman akan tergolong jadi cross-stitching apabila menggunakan bahan linen.
·         Katun
Benang katun mempunyai tesktur yang halus dan lembut. Katun dapat menyerap air dan tidak cepat panas. Penggunaan katun sering digunakan untuk membuat sulaman seperti syal atau sweater.
·         Kain
Penggunaan kain strimin adalah sebagai fondasi, digunakan untuk sulaman berjeneis tapestry. Ciri-ciri kain strimin adalah bahannya yang cukup lentur dan mempunyai lubang-lubang pada kainnya. Lubang dari kain strimin bervariasi, ada yang rapat dan ada yang renggang. Kain yang renggang lebih baik digunakan untuk tipe karya yang berukuran besar. Strimin berlubang rapat lebih baik digunakan untuk membuat karya ukuran kecil. Pemilihan rapat renggang dipengaruhi oleh penglihatan pengamat. Semakin padat karya tersebut maka semakin baik dilihat. Selain kain strimin dapat menggunakan baju atau bahan lainnya sebagai pondasi.

0 komentar:

Posting Komentar